Halaman


Senin, 26 Desember 2011

Khalil Gibran E-Book


Khalil Gibran (juga dieja Khalil Gibran; lahir Gibran Khalil Gibran, bahasa Arab: جبران خليل جبران, lahir di Lebanon, 6 Januari 1883 – meninggal di New York City, Amerika Serikat, 10 April 1931 pada umur 48 tahun) adalah seorang seniman, penyair, dan penulis Lebanon Amerika. Ia lahir di Lebanon (saat itu masuk Provinsi Suriah di Khilafah Turki Utsmani) dan menghabiskan sebagian besar masa produktifnya di Amerika Serikat. id.wikipedia.org.

Bagi yang ingin menambah koleksi buku-bukunya silahkan anda download link ebook dibawah ini GRATIS. Tapi karena format ebook ini dalam bentuk *.djvu, maka anda memerlukan software Reader WinDjView yang dapat anda download disini. Setelah anda download, ekstrak kemudian buka ebook melalui software Reader tersebut.


  







»»  Baca Selengkapnya...

Tweaking Windows


Beberapa waktu yang lalu saya pernah mempostingkan bagaimana cara mengoptimalkan PC atau laptop anda. Kali ini saya juga akan membagikan bagaimana cara mengoptimalkan lebih dalam lagi PC/Laptop anda tapi sementara ini hanya untuk Operating System berbasis Windows, diantaranya:

  1. Disable Service Windows yang kurang diperlukan.
  2. Mematikan System Restore.
  3. Defrag Pagefile.
  4. Disable Last Access Update.
  5. Disable Microsoft System Sound.
  6. Akselerasi Booting.
  7. Akselerasi Performa Swapfile.
  8. Akselerasi Loading Windows Menu.
  9. Akselerasi Loading Windows Program.
  10. Akselerasi Shutdown Windows.
  11. Efisiensi Font.
  12. Setting ulang Prefetcher.
  13. Tweaking Memory.
  14. Hapus Windows XP Icon Cache.

Karena keterbatasan ruang untuk menuliskan lebih detail bagaimana cara serta langkahnya, silahkan download berkasnya dalam format pdf disini.
»»  Baca Selengkapnya...

Sabtu, 24 Desember 2011

Al Quran Digital Versi 1.2

Freeware Al Quran Digital  versi 1.2 ini berisi ayat-ayat dalam huruf Arab beserta terjemahan yang telah di sahkan oleh Departemen Agama RI. Asbabun nuzul atau sebab-sebab turunnya suatu ayat dalam surat Al Baqarah dan surat-surat di juz 30 juga tersedia.
Terimakasih pada para penyusun:
  • Achmad Fahrudin
  • Ari Widodo
  • Gatot H. Pramono
  • Misri Gozan
  • Mohammad Mukhlis Kamal
  • Poerbandono
  • Soelfan Danoerahardja
  • Wheny Abdurrahman
Al Quran digital ini akan sangat memudahkan kita dalam mencari kata-kata tertentu didalam terjemahan. Semoga software ini dapat meningkatkan kecintaan dan pemahaman kita terhadap kitab suci Al Quran dan menjadi pendamping disaat asyik bekerja di depan komputer.
Silahkan klik di bawah ini untuk mendownload



»»  Baca Selengkapnya...

Sejarah Koesno Sosro Soekarno yang diputarbalikan

BERUNTUNGLAH, sejak 2007 sudah dilakukan revisi atas terjemahan buku: Soekarno, An Autobiography as told to Cindy Adams. Buku ini pernah diterjemahkan oleh militer pada 1966, dengan kata pengantar oleh Jenderal Soeharto, panglima Komando Penertiban dan Pemulihan Keamanan ­(Pangkopkamtib), sebuah jabatan yang sangat berpengaruh saat itu. Tentu mengherankan, kok betapa baiknya Orde Baru yang mau menerjemahkan buku itu di saat semua ajaran dan apa saja yang berbau Soekarno disingkirkan.
Ternyata, ketika edisi revisi diterbitkan terbukti bahwa terjemahan pertama buku itu merupakan bagian dari strategi penguatan kekuasaan Orde Baru. Banyak sekali pelintiran dan pembelokan atas fakta Bung Karno yang jelas dilakukan dengan sengaja. Misalnya saja, bagian yang mengisahkan detik-detik Proklamasi. Ketika Bung Karno sedang menunggu Bung Hatta, tertulis: aku sebenarnya tidak membutuhkan Hatta. ­Padahal, dalam buku sejarah yang benar (sebelum dipelintir dan dibelokkan) tertulis: aku menunggu Hatta, Indonesia membutuhkan Hatta. Karena itu, kita dapat memahami jika pengikut Bung karno, apalagi kaum moralis dan intelektual, menjadi benci pada Soekarno. Mereka beranggapan Soekarno begitu angkuh. Seakan-akan menunjukkan dirinya sebagai pejuang tunggal dalam peristiwa proklamasi.
Pelintiran itu juga mengakibatkan dua generasi bangsa ini salah dalam mengenali­kota kelahiran Bung Karno. Pada terjemahan versi militer disebutkan Bung Karno lahir di Blitar, sedangkan pada edisi revisi yang diterbitkan oleh penerbit Media Pressindo, 430 halaman, pada halaman 383 terdapat kutipan ucapan Bung Karno: Aku lahir di Surabaya. Bapak memang selalu berpindah tugas, tetapi ketika pensiun memilih tingal di Blitar. Kota kelahiran Bung Karno yang ditulis dalam pelintiran terjemahan militer atas buku Cindy Adams itu kemudian menjadi rujukan pelajaran sejarah untuk para pelajar. Masyarakat, terutama anak-anak sekolah, tidak memiliki referensi karena ketika itu semua buku sejarah tidak boleh dipakai, harus dimusnahkan.
Terutama setelah keluar TAP MPRS yang melarang ajaran-ajaran Bung Karno (yang sampai sekarang belum dicabut). TAP MPRS itu sangat menakutkan masyarakat. Banyak yang menusnahkan sendiri buku-buku mereka. *** Sebagai ilustrasi, di Surabaya, pada 1972, seorang dosen dipecat dari kampus karena didapati menggunakan buku sejarah lama sebelum dipelintir untuk mengajar. Padahal, sang dosen berangapan, mahasiswa adalah sosok intelektual yang kritis, yang mestinya bisa menerima pelajaran sejarah dari semua versi sebagai bahan referensi. Nasib yang sama juga pernah dialami oleh Arief Budiman, dosen Universitas Satya Wacana Salatiga yang pernah mencoba mengajarkan Marxiologi.
­Padahal, dia cuma tidak bisa menghindar dari bahasan politik internasional yang harus mengetahui garis besar ajaran Marx. Ibarat mengajarkan Tuhan, harus juga dijelaskan apa itu setan. Alangkah menyedihkan kalau dunia luar, para sejarawan, dan penulis tetap menuliskan Surabaya sebagai kota kelahiran Bung Karno, sementara kita sendiri bingung dan ragu-ragu. Lihatlah buku terbaru biografi Soekarno terbaru, Soekarno Politicheswkaya Biografiya (SOEKARNO, Biografi Politik), Moskwa Mysl, 1980. Prof Kapitsa M.S. & Dr Maletin N.P., (1980), terjemahan dari bahasa Rusia oleh B. Soegiharto PhD, penerbit Ultimus, 2009. Di halaman 9 jelas tertulis: Soekarno dilahirkan di Jawa, Surabaya, pada 6 Juni 1901.
Penulis Belanda, Bob Hering (Soekarno, Mitos dan Realitas – 1986), yang banyak mempelajari arsip-arsip lama Bung Karno di Leiden, Belanda, dan Arsip Nasional di Jakarta dengan jelas menulis Soekarno lahir pada Kamis Pon (Wuku Wayang), 6 Juni 1901 di Surabaya. Buku yang terlama tentang biografi Bung Karno adalah yang ditulis oleh Im Yang Tjoe pada tahun 1933. Buku yang berjudul asli Soekarno Sebagi Manoesia itu pada halaman 21 tertulis: ­Marika hidoep dalem kaberoentoengan sahingga dapet saorang anak prampoean jang oleh ajahnja dikasih nama Soekarmini. Dari sitoe kamoedian marika pindah tinggal di Soerabaia, karena R. Soekemi moesti lakoekan pekerdja’an di sana.
Soeami-istri sama saorang anak moesti hidoep di itoe kota besar dengan gadjih tjoema f 27 50 saboelan, oh penghidoepan jang melarat, dan ketambahan poela itoe istri jang masih moeda kombali sekarang sedeng mengandoeng. Tapi siapa njana, dalem itoe hari-hari jang kakoerangan, mendadak pada tanggal 6 Juni 1901 waktoe fadjar menjingsing, telah terlahir saorang anak lelaki, jang tiada terdoega sama sekali kemoedian bakal mendjadi Bapanja kaoem Marhaen di Indonesia.
Siapa ia? Boekan laen dari Koesno Sosro Soekarno…. ­­ Memang, dalam semua penulisan biografi Soekarno sebelum terbitnya terjemahan militer yang dipelintir itu (1966), ­semuanya menulis Soekarno lahir di Surabaya. Selain buku Soekarno Sebagi Manoesia (Im Yang Tjoe, penerbit Ravena, Solo, 1933), ada Kamus Politik (A.M. Adinda/Usman Burhan, penerbit Ksatrya, Surabaya, 1950). Tiga terbitan ensiklopedi, yaitu Ensiklopedia Indonesia 1955, NV penerbit W. Van Hoeve, Bandung. ‘S – Gravenhage: (djilid III N-Z) halaman 1.265; Ensiklopedi Indonesia (edisi khusus, jilid 6 SHI – VAJ) terbitan PT Ichtiar Baru, Van Hoeve, Jakarta 1986; dan Ensiklopedi Nasional Indonesia (jilid 15 SF-SY) penerbit Delta Pamungkas, Jakarta, 1997, halaman 311, menulis Soekarno kelahiran Surabaya, 1 Juni 1901. Buku-buku Soebagijo I.N. (Pengukir Jiwa Soekarno), Solichin Salam (Bung Karno Putra sang Fajar), Nurinwa Ki S. Hendrowinoto Dkk (Ayah Bunda Bung Karno, penerbit Republika 2002), dan Nasution M.Y. (Riwayat Ringkas, Penghidupan dan Perjuangan Ir Soekarno) bahkan mencantumkan alamat tempat Bung Karno dilahirkan, yaitu di Kampung Pandean IV/40, Surabaya. Yang terjadi biarlah terjadi, yang lalu biarlah berlalu.
Ketika Bung Karno meninggal pada 1970, pendiri republik itu dimakamkan di Blitar. Kota kecil yang damai itu penuh oleh massa yang ingin mengantar kepergian sang Proklamator. Jalanan penuh mobil dan macet hingga 40 kilometer dari tempat pemakaman. Bayangkan seandainya Soekarno dimakamkan di Surabaya. Bukankah 2000 tahun lalu revolusi di Roma juga terjadi pada saat pemakaman Julius Caesar? Itulah kenapa Orde Baru melakukan pelintiran dan peminggiran atas Soekarno.

Indopos.co.id
»»  Baca Selengkapnya...

Jumat, 23 Desember 2011

Ledakan Bintang V838 Monocerotis


Berikut adalah foto-foto Ledakan sebuah bintang bernama Star V838 Monocerotis yang terekam oleh Space Telescope Science Institute (STScl),

Klik pada gambar untuk memperbesar image.

Echo from Star V838 Monocerotis, April 2002
Echo from Star V838 Monocerotis, Mei 2002


Echo from Star V838 Monocerotis, September 2002
Echo from Star V838 Monocerotis, Oktober 2002
Echo from Star V838 Monocerotis, Desember 2002

Echo from Star V838 Monocerotis, Oktober 2004
Echo from Star V838 Monocerotis, November 2005





























































Gusti Alloh sampun dawuh:
Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilapan) minyak. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (Ar Rahmaan/37-38)




Pictures by Hubblesite.org
»»  Baca Selengkapnya...

Kamis, 22 Desember 2011

Bencana Alam Sepanjang Tahun 2011


Sederet bencana alam yang terjadi pada tahun 2011 di belahan dunia. Mulai dari benua Asia hingga benua Eropa. Tidak sedikit nyawa manusia yang hilang akibat bencana dahsyat tersebut. Berikut bencana alam terburuk sepanjang tahun 2011.

January 2011, cuaca ekstrim di beberapa daerah di Eropa merupakan yang terburuk sepanjang sejarah. Tercatat 6.000 penerbangan menuju Inggris harus dibatalkan. Di Rusia, cuaca terdingin terjadi pada tahun 2011. Sedangkan di belahan Eropa utara mengalami badai artik berkepanjangan.


Banjir deras juga menjadi bencana terburuk sepanjang sejarah Australia. Banjir terjadi karena hujan terus mengguyur Australia selama 24 jam tanpa henti. Sungai Brisbane meluap dan menyebabkan banjir setinggi 15 kaki atau sekitar 4,5 meter. Sedikitnya 20 ribu rumah warga rusak parah akibat meluapnya air Sungai Brisbane.


Pada Februari lalu, gempa dahsyat berkekuatan 6.3 skala Richter mengguncang Selandia Baru. Gempa itu merusak Kota Christchurch, menghancurkan sedikitnya 1000 bangunan. Tidak kurang dari 200 nyawa melayang pada bencana ini.


Maret lalu, gempa yang disertai tsunami menerjang Jepang. Gempa berkekuatan 8.9 skala Rrichter itu menjadi salah satu dari llima gempa besar yang ada di dunia. Gelombang tsunami diperkirakan membawa 10 juta ton air yang menerjang Jepang. Sekitar 10 ribu jiwa melayang karena bencana ini. Sekitar 95 persen rumah warga rusak parah karena hanyut terbawa arus air.


Gempa yang disertai tsunami yang melanda Jepang juga mengganggu kerja reaktor nuklir di kawasan Fukushima Daiichi. Hal ini menjadi teror bagi warga Jepang dan juga dunia. Total kerugian materil pada bencana ini diperkirakan mencapai 31 miliar dollar Amerika.


Pada April lalu, angin topan menerpa hampir di seluruh negara bagian Amerika Serikat. Dalam waktu 48 jam, sekitar 200 angin topan menerjang 16 negara bagian Amerika Serikat, dan menewaskan sedikitnya 38 orang. Angin topan ini tetap berlanjut selama dua minggu. Total kegiatan angin topan yang menerjang 16 negara bagian di Amerika Serikat mencapai 753. Ini merupakan angka kejadian tertinggi sepanjang sejarah.


Pada 31 Agustus 2011, banjir bandang yang disebabkan oleh gelombang laut China selatan. Ombak silang yang sering terjadi hampir di setiap tahun ini, menjadi tontonan warga sekitar. Celakanya arus ombak yang sangat kencang masuk ke aliran Sungai Qiantang yang menyebabkan, banjir bandang.


Bencana ini terjadi di Provinsi Zhejiang China bagian timur. Sedikitnya 20 orang mengalami luka parah. Kebanyakan dari korban adalah pengunjung yang berada paling dekat dengan pagar sungai.


Pada Oktober lalu, banjir dan longsor yang melanda beberapa negara hampir di seluruh dunia. Banjir yang melanda Thailand merupakan yang terburuk sepanjang 50 tahun terakhir. Banjir itu merusak lahan pertanian hingga empat juta hektare. Sekitar 10 ribu orang harus dievakuasi dan menetap di pengungsian.


Masih di bulan yang sama, gempa dengan kekuatan 7.2 skala Richter mengguncang Turki. Gempa ini merusak 2000 bangunan dan menewaskan sedikitnya 6000 jiwa.


Pada 5 November 2011, banjir yang menimpa Genoa, Italia, mengakibatkan kerusakan parah. Banjir yang terjadi pada pagi hari itu menyapu sedikitnya 100 mobil mewah. Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi mengklaim, banjir terparah sepanjang tahun 2011 yang menerjang Italia ini karena kesalahan konstruksi. Sedikitnya enam orang meninggal karena bencana itu.


Desember lalu, banjir disertai tanah longsor yang disebabkan penebangan kayu liar melanda Filipina. Diperkirakan 350 ribu orang di 13 provinsi kehilangan tempat tinggal. Sarana-sarana umum seperti gedung sekolah dan infrastruktur umum lainnya hancur setelah dilanda banjir yang terjadi pada dini hari itu. 


huffingtonpost.com
»»  Baca Selengkapnya...

Kesempurnaan

  Pada suatu hari Khalil Gibran bertanya pada gurunya,
Bagaimana caranya agar kita mendapatkan sesuatu yang paling sempurna dalam hidup ini?”
Sang guru lalu berkata, “Berjalanlah lurus di taman bunga ini, kemudian petiklah bunga yang paling indah menurutmu dan jangan pernah kembali kebelakang.”

Kemudian setelah menyusuri taman tersebut dan sampai ke ujung taman Gibran kembali dengan tangan hampa.
Bertanyalah sang guru, “Kenapa kamu tidak mendapatkan bunga satupun?”
Jawab Gibran, “Tadi aku sudah menemukan tapi aku tidak memetiknya karena aku pikir mungkin yang di depan pasti ada yang lebih indah, namun ketika aku sudah sampai ujung, aku baru sadar bahwa yang aku lihat tadi adalah yang terindah, tapi… aku tidak bisa kembali kebelakang.”

Dengan tersenyum sang guru berkata. "Ya itulah kehidupan dunia, semakin kita mencari kesempurnaan duniawi, semakin pula kita tidak akan mendapatkannya, karena kesempurnaan duniawi yang hakiki itu tidak pernah ada. Hakekat tentang kesempurnaan yang ada sesungguhnya terletak pada keikhlasan hati kita untuk menerima kekurangan...."
Inspired by Dhie-Bash Rent Car Semarang, Satu Hati Satu Jiwa.
»»  Baca Selengkapnya...

Redenominasi Rupiah

Bank Indonesia (BI) bersama pemerintah telah menyelesaikan harmonisasi pasal-pasal dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) Redenominasi Rupiah. Setelah harmonisasi selesai, bank sentral bersama pemerintah akan mengajukan RUU tersebut ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk dimasukkan dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas).

Demikian disampaikan oleh Gubernur BI Darmin Nasution ketika ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (22/11/2011).


"Redenominasi sedang dalam proses pengajuan RUU-nya. Ya itu nanti kan masuk dalam Prolegnas terlebih dahulu, namun proses harmonisasi sudah selesai," ungkap Darmin.


Menurutnya, proses pengajuan RUU ini memang tidak mudah karena harus berdiskusi di bawah Wakil Presiden RI langsung. "Tetapi ini kan harus dilakukan harmonisasi terlebih dahulu yang itu sudah selesai karena memang harmonisasi itu harus ada," jelasnya.


Sebelumnya, Darmin berjanji sebelum masa pensiunnya sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI) selesai, proses redenominasi rupiah sudah berjalan. Masa jabatan Darmin akan berakhir di 2013.


"Sebelum masa jabatan habis saya ingin membuat BI itu lebih baik. Banknya beres, moneter beres termasuk redenominasi," ujar Darmin beberapa waktu lalu.


Proses redenominasi saat ini koordinator pelaksananya berada di tangan Wakil Presiden RI. Darmin optimistis, sebelum masa jabatannya berakhir di 2013, proses penyederhanaan mata uang rupiah ini akan berjalan lancar.


Redenominasi merupakan proses penyederhanaan nilai mata uang rupiah. Dalam kajian sebelumnya, redenominasi akan menghilangkan 3 nol dalam nominal rupiah sekarang, namun tidak akan mengurangi nilainya. Misalnya adalah uang Rp 1.000.000 nantinya menjadi Rp 1.000 namun nilainya tidak berkurang.


BI beberapa kali menegaskan, redenominasi bukanlah
sanering karena nilai rupiah tidak akan berkurang setelah redenominasi. BI memperkirakan proses redenominasi akan membutuhkan waktu sekitar 10 tahun. Tahapan pertama yang dilakukan bank sentral yakni sosialisasi yang semula dilaksanakan di tahun ini.

»»  Baca Selengkapnya...

Selasa, 20 Desember 2011

Sangkan Paran Dumadi


Alkisah di desa yang terpencil hiduplah seorang petani yang sholeh. Dia mempunyai cita-cita ingin mendidik anaknya laki-laki yang semata wayang. Namun dia prihatin karena anaknya yang diharapkan akan bisa menjadi bekal akhirat itu sulit untuk dididik tentang pelajaran iman. Selain malas, anaknya itu lebih suka bermain internet daripada mendengarkan nasehat ayahnya.
Merasakan hal itu, petani tersebut merasa sedih dan berusaha memutar otak bagaimana caranya anaknya mengenal atau bahkan mencintai pelajaran akherat. Akhirnya atas kuasa Alloh, petani itu mendapatkan petunjuk. Petani itu mencari tahu apa yang menjadi kesukaan anaknya dimana dia dapat mengimbanginya. Kalau masalah internet jelas petani itu tidak mampu. Maka, ditemukanlah cara dimana dia dapat mengimbangi kesukaan anaknya yakni wayang kulit. Betul, anaknya memang suka wayang kulit, karena sejak kecil sering diajak kakeknya menonton wayang kulit kalau pas kebetulan ada tontonan wayang kulit, entah itu di kabupaten atau di tempat orang yang punya kerja yang menanggap wayang kulit. Setelah dipertimbangkan, lalu si petani tersebut ingin menanggap wayang kulit dengan alasan tasyakuran hasil panen.
Petani tersebut tidak perduli entah panen depan nanti akan berhasil ataupun rugi, ia tetap akan menanggap wayang kulit. Perkara biaya yang diperlukan tidak masalah, yang penting dia bisa membuka kesadaran anaknya tentang ilmu kerohanian pada diri putra tunggalnya itu. Ketika musim panen telah tiba, ia mengadakan pagelaran wayang kulit di rumahnya. Dia melihat anaknya duduk paling depan dan asyik menonton wayang yang dimainkan oleh sang dalang yang pada waktu itu bercerita tentang perang tanding antara Cakil dan Harjuno. Dengan gerakan lembut petani itu duduk disebelah putranya dan memulai pembicaraan.
“Nang, apa nama kain putih yg dibeber itu?” tanya si petani pada anaknya. Dengan tanpa menoleh si anak menjawab pertanyaan ayahnya, “itu namanya kelir atau layar, pak.”
Kemudian petani itu melanjutkan pertanyaannya :
“Lha layar itu tadi membentang sendiri atau ada yang membentangkan, nang?”
“Ya jelas ada yang membentangkan tho, pak. Bapak itu kok lucu, masak layar itu membentang sendiri?” jawab anaknya agak heran atas pertanyaan ayahnya.
“Tahu nggak kamu, bahwa layar putih yang dibentangkan itu ibarat jagad atau bumi yang sedang kamu tempati saat ini. Seperti yang di dawuhkan Alloh : “ALLOH MENGGELAR LANGIT DAN BUMI.”
Kemudian petani itu melanjutkan pertanyaannya, “Nang, apa sih yang menerangi keber atau layar itu kok bisa terang begitu?”
“Itu yang menerangi namanya blencong (nama lampu yang dipasang di atas layar wayang kulit) .”, jawab si anak masih heran dengan sikap ayahnya. Dia heran karena yang ditanyakan ayahnya bukan cerita wayangnya tapi malah peralatan wayang.
“Ketahuilah nang, blencong itu ibarat matahari yang berfungsi sebagai penerang jagadnya wayang, dan ini juga seperti yang diterangkan dalam Alqur’an yang artinya : DAN TELAH MENJADIKAN MATAHARI SEBAGAI LAMPUNYA JAGAD.”
Kemudian petani itu melanjutkan pertanyaannya lagi, “Apa yang ditata rapi di kanan kiri layar itu, nang?”
“Jelas itu wayang lho ya, lha... bapak ini kok seperti tidak pernah lihat wayang saja.” Jawab si anak sambil tetap melihat adegan wayang yang dimainkan si dalang dengan rasa risi karena konsentrasinya merasa terganggu. Tapi si petani tidak terpengaruh dengan respon anaknya dan kemudian kembali melanjutkan pertanyaannya.
“Nah kira-kira duluan mana memasang wayang dengan layarnya?”
“Jelas duluan masang layarnya pak. Setelah layar terpasang baru kemudian wayangnya ditata. Ah.. bapak tadi kan lihat sendiri waktu memasang layar, kan?”, jawab si anak mulai gemas.
“Hmmm, jadi setelah layar dipasang lalu lampu dipasang baru kemudian wayangnya ditata, ya itulah nang, gambaran jagad manusia ini. Yaitu setelah bumi dan langit disiapkan (setelah jagad digelar) barulah manusia diturunkan diciptakan. Dan perlu kamu ketahui nang, bahwa wayang itu merupakan gambaran dari manusia yang berada di jagad ini. Dan ini sesuai dengan dawuh Allah dlm Alqur’an : ALLAH ADALAH DZAT YANG TELAH MENJADIKAN UNTUK KAMU SEMUA BUMI SEBAGAI TEMPAT TINGGAL DAN MENJADIKAN LANGIT SEBAGAI ATAP DAN DIA MENJADIKAN RUPAMU LALU DIBAGUSKAN RUPAMU.”
Berhenti sejenak si petani itu sambil menikmati sabetan wayang yang yang sedang perang yang dimainkan secara apik oleh si dalang yaitu perang antara Cakil dan Harjuna. Kemudian petani itu melanjutkan pertanyaannya :
“Wayang tadi sebelum di tata di layar itu, ada dimana nak?”
“Ya ada di dalam kotak wayang.” Jawab si anak singkat sambil mengeryitkan dahinya.
“Jadi wayang itu dari kotak dan nanti setelah selesai dimainkan kembali lagi ke kotak nang?”  petani itu terus memancing anaknya dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Kemudian petani itu kembali melanjutkan bicaranya :
“Di dalam Alquran ada ayat yang artinya : DAN KEPUNYAAN ALLAH GEDUNG (PERBENDAHARAAN) LANGIT DAN BUMI.
Itulah nang, yang namanya Sangkan Paran Dumadi.” Tutur petani itu pada anaknya.
Mendengar kalimat penjelasan tersebut, si anak menoleh kepada ayahnya,
“Sangkan Paran Dumadi? Aku ingin dijelaskan lebih lanjut, pak. Tetapi jangan di sini, terlalu ramai.” pinta si anak sambil mengajak pindah tempat. Dalam hati si petani, ia bersyukur taktiknya berhasil menyita perhatian si anak untuk masuk ke dalam pelajaran rohani. Maka diapun menuruti ajakan anaknya utk mencari tempat yang sepi, jauh dari tempat pagelaran wayang saat itu.
Setelah mendapatkan tempat yang dirasa sesuai, maka keduanya, si ayah dan anak tersebut mencari tempat duduknya masing-masing meskipun hanya beralaskan rumput.
“Pak, tolong dijelaskan tentang Sangkan Paran Dumadi  tadi.” Pinta si anak mengawali pembicaraan.
“Apa kamu tertarik tho, nang?”
“Iya pak.” Sahut si anak.
“Baik jika begitu.” Kata si petani, ia diam sejenak untuk menghisap rokoknya kemudian melanjutkan penuturannya :
“Kalimat Sangkan Paran Dumadi, Sangkan itu sama dengan Songko endi (dari mana) dan yang dimaksud Songko endi (dari mana) itu adalah wujud ingsun. Jadi sama dengan darimana wujud ingsun.” Jelas si petani itu. Sesaat ia diam sebentar sambil memperhatikan wajah sang anak untuk mempelajari apakah si anak tersebut paham dengan yang ia terangkan.
“Jelas tidak, nang?”
“Jelas pak. Terus kalimat Paran?” Sahut anaknya sambil meminta untuk meneruskan cerita ayahnya.
“Untuk kata PARAN sama dengan Parane menyang endi (perginya kemana). Itu juga sama, yaitu wujud ingsun atau sama dengan kemana perginya wujud ingsun? Ini seperti yang ditanyakan dalam ayat Alqur’an yang artinya: KEMANA KAMU PERGI” (At Takwir/26).
Petani itu kembali diam sejenak untuk memperhatikan raut wajah anaknya.

“Dilanjut lagi pak, aku sudah jelas kok, kalau tidak jelas aku akan bertanya.” Tutur si anak yang menyatakan bahwa ia sudah paham apa yang dijelaskan ayahnya.
Kemudian petani itu melanjutkan pelajarannya :
“Jadi Sangkan Paran Dumadi itu maksudnya “Songko endi wujude ingsun iki lan marang endi bakale wujud ingsun iki (darimana wujud saya dan akan kemana wujud saya ini nantinya). Dan oleh karena wujud manusia terdiri dari jasmani dan ruhani, maka Sangkan Paran Dumadi manusia itu sendiri ada dua, yaitu :
Pertama, Sangkan Paran Dumadi jasmani yang maksudnya jasmani itu darimana dan akan kemana nantinya?
Kedua Sangkan Paran Dumadi ruhani yang maksudnya ruhani itu darimana dan akan kemana nantinya?
Kira-kira bisa kamu terima tidak nang apa yang barusan bapak sampaikan ?” Kembali petani itu bertanya karena masih belum yakin apakah anaknya sudah bisa menerima apa yang ia sampaikan.
“Aku paham dengan apa yang bapak terangkan. Mohon dilanjutkan lagi pak.” Jawab si anak.
“Lho, apa kamu tidak ingin main internetan seperti biasanya, nang?” sindir si petani kepada anaknya.
“Tidak dulu pak. Dan lagian saya lagi tidak punya uang untuk bayar sewanya.” Jawab si anak dengan tenang.
“Apa nanti tidak dicari teman-temanmu di facebok atau teman member grupmu?” Si petani masih menggoda anaknya.
“Ah... biar aja, paling-paling mereka cuma nungguin jempol dan coment-ku.” Sahut si anak.
“Apa itu? Kok internet pake ada istilah jempol segala?” Ganti si petani yang bingung.
“Sudahlah pak, dilanjutin aja, aku jelaskan ke bapak paling juga ga tahu.” Rengek si anak.
Dalam hati si petani ada perasaan senang karena ternyata putera nya yang semata wayang itu sudah mulai tertarik tentang pelajaran ruhani.
“Ya...ya...ya.. bapak akan lanjutin ceritanya.” Jawab petani itu bersemangat dengan perubahan sikap anaknya. Kemudian petani itu melanjutkan pelajarannya dan menjelaskan panjang lebar tentang Sangkan Paran Dumadi.
“Kamu tahu kan nang? Bahwa setiap manusia itu ada jasmaninya (jisim atau jasad). Jasmani itu bahasa Arab-nya JISMUN yang artinya susunan atau wujud yang tersusun. Dengan dasar ini maka setiap wujud atau bentuk yang terdiri dari susunan disebut jisim atau jismun. Sementara Jismun manusia itu ada dua yaitu : jismun kasar dan jismun halus (lathif). Jadi jasmani itu asalnya dari tanah dan nantinya akan kembali ke tanah. Seperti yg diterangkan dalam ayat Alqur’an yang artinya sebagai berikut: 'DARI TANAH SAYA TELAH MENCIPTAKAN KAMU DAN KE DALAM TANAH SAYA AKAN MENGEMBALIKAN KAMU.' (Thoo-Haa/15).

Jadi yang jasmani manusia itu diciptakan dari tanah ini dinamakan sangkan, dan yang dikembalikan lagi ke tanah ini dinamakan paran. Jasmani manusia diciptakan dari tanah dan akan kembali ke tanah, itulah yang dinamakan sangkan parane dumadinya jasmani. Kalau di pewayangan digambarkan dari kotak dan akan kembali lagi ke kotak.” Tutur petani itu panjang lebar dalam menjelaskan pelajaran kepada anak tunggalnya itu. Dan si anak yang mendapat penjelasan yang mendetail itu mengangguk-angguk tanda sudah paham.
“Terus selanjutnya bagaimana, pak.” Desak si anak tidak sabar.
“Ya sabar to, nang. Yang bapak terangkan tadi kamu betul sudah paham?” Tanya petani meyakinkan.
“Sudah pak!” Sahut si anak singkat.
Lalu petani itu menjelaskan lebih dalam tentang sangkan paran dumadi.
“Kemudian apabila  jasmani itu jika telah kembali ke bumi (mati) maka apa yg telah dimiliki jasmani itu akan di bagi-bagi dan manusia yang memiliki itu tidak akan mampu untuk mempertahankannya. Seperti :
Kulit, daging dan darah bakal diberikan kepada belatung.
Rambut dan tulang diberikan kepada tanah.
Nyawa diberikan kepada malaikat.
Harta bendanya dibagi untuk sanak saudara dan keluarganya yang masih hidup.
Isteri/suami yang ditinggalkan sudah ditunggu orang lain.
Iman juga sudah diincar setan.
Dalam kehidupan manusia itu yang seharusnya diutamakan adalah iman. Biarlah semuanya diwaris-wariskan asal iman kita tidak diwarisi setan.” Jelas petani itu sambil menyalakan rokoknya . Beberapa saat kemudian tampak kepulan asap keluar dari hidung dan mulut petani itu.
“Oh.. iya pak, tolong diperjelas sekalian, saya kok sering dengar tentang kata bidadari. Apa itu bidadari, pak?” tanya si anak memotong asyiknya sang bapak yang lagi menikmati rokoknya.
“Kamu itu yang dipikirkan yang enak-enak saja, boro-boro bidadari, sedangkan kamu tidak dijilat panasnya api neraka saja sudah beruntung, kok.” Jawab si petani menanggapi pertanyaan anaknya.
“Lho, apa bapak tidak suka kalau puteranya punya isteri bidadari?” Ganti si anak yang menggoda bapaknya.
“Ah...omong sama kamu, ini pelajarannya dilanjut apa tidak?”  Tanya si petani serius.
“Ya dilanjutkan dong pak.” Jawab si anak.
“Tadi kamu bicara tentang bidadari, baiklah bapak akan jelaskan sedikit.” Kemudian petani itu mulai menjelaskan tentang bidadari, apa itu bidadari, dan bagaimana bentuknya bidadari. (sementara untuk saat ini tidak dimuat di dalam cerita).
Kembali ke Sangkan Paran Dumadi, “Perlu kamu ketahui, nang. Bahwa kehidupan di dunia, di neraka dan di surga itu beda. Kalau di dunia ini ada yang tua, ada yang muda, ada pria, ada wanita. Maka kalau di surga itu tidak ada yang tua maupun yang muda. Tidak ada pria atau wanita. Di surga tidak ada orang tidur, semuanya terjaga. Di surga juga tidak ada orang yang sakit, tidak ada orang yang kecapaian, dsb.” Tutur petani itu.
“Surga itu mutlak kedamaian sejati. Sebaliknya kalau di neraka, mutlak tidak senang, tidak mengenakkan dan menyakitkan. Jadi surga dan di neraka itu sama2 mutlaknya. Lain kalau di dunia, kadang senang kadang susah, kadang sakit kadang sehat, dst.” Demikian uraian petani itu dalam memberi wejangan pada anaknya.
Petani itu kemudian mengambil rokoknya yang ada di dalam saku tapi ternyata sudah habis.
“Wah rokoknya habis, nang.” Kata si bapak.
“Kalau habis memangnya knp, pak ?”
“Ya ceritanya berhenti dulu.”
“Wah...sayang sekali.” Sahut si anak kecewa.
“Lho, kok sayang ?”
“ Kan belum komplit penjelasan bapak.”
“Yang mana yang belum komplit, nang ?”
“Tadi ada Sangkan Paran Dumadi jasmani, nah untuk Sangkan Paran Dumadi ruhani kan belum dijelaskan pak.”
“Oh..iya ..ya. Baiklah bapak lanjutkan. Tapi ada syaratnya.”
“Apa syaratnya, pak ?”
“Syaratnya kamu harus belikan bapak sebungkus rokok terlebih dahulu.” Jelas petani itu yang kemudian mengeluarkan uang dari sakunya yang diberikan kepada anaknya.
Setelah petani itu menerima sebungkus rokok kemudian :
“Nah, kalau begini bapak akan merasa enteng untuk ngomong, nang.” kata bapak itu sambil menghembuskan asap rokok yg telah dinyalakan.
“Apa hubungannya ngomong dengan rokok, pak?”
“Rokok itu berasal dari kata Ro dan Kok, ro dari kata ukoro (kalimat), kok dari kata pokok atau kalimat yang pokok, kalimat yang baku atau kalimat yang baik. Api rokok dapat digambarkan sebagai emosi/kemarahan (nafsu manusia), dan asap rokok diibaratkan atsar manusia. Pucuknya dibakar oleh bara api tapi setelah sampai dibongkotnya sudah berupa asap. Maksudnya kalau manusia dalam menghadapi kemarahan itu jadikanlah asapnya kemarahan itu sebagai asap yang bermanfaat.” Tutur petani itu.
“Oh... ternyata rokok juga memiliki makna ya, pak?” Komentar si anak sambil mengangguk-angguk.
“Sekarang bapak akan melanjutkan tentang sangkan paran dumadinya ruhani. Ruh yang ada pada manusia itu sendiri juga ada dua macam yaitu : Ruh Nuroni dan Ruh Robani. Ruh Nuroni itu ruh yang berasal dari tiupan malaikat, oleh karena malaikat itu diciptakan dari nur. Ini diterangkan dalam Hadits Nabi yang artinya sebagai berikut :
‘DICIPTAKAN MALAIKAT DARI CAHAYA, MAKA TIUPANNYA MALAIKAT JUGA DISEBUT NUUR DAN ITU DISEBUT RUH NURONI, YANG PADA AKHIRNYA NANTI UNSUR MALAIKAT’.
Dan ruh nuroni itu nanti akan kembali kepada malaikat lagi. Dan ruh robbani itu dari alam amar.
‘ARRUHU MIN AMRI ROBBI (Al Isro/85).
Ruh itu termasuk urusan Tuhanku. Ruh Robbani ini lebih tinggi lagi dari Ruh Nuroni. Dan masih ada yang lebih tinggi lagi dari ruh Robbani.
Jadi pada diri kita ini ruhnya dua. Dan ruh ini akhirnya akan kembali kepada Allah dan kembalinya ruh inilah yang dimaksud : INNAA LILLAHI WA INNAA ILLAIHI ROJI’UUN. Yang artinya sesungguhnya kami dari Alloh dan akan kembali ke Alloh. Jadi yang dimaksud Innaa Lillahi wa innaa Illaihi Roji’uun itu kembalinya ruh pada Alloh, bukan kembalinya jasmani pada bumi.
Itulah nang keterangan singkat masalah sangkan paran dumadi.” Jelas petani itu secara panjang lebar.
Kemudian petani itu mencoba memancing anaknya dengan pertanyaan selanjutnya.
“Ketika wayang itu masih ada di dalam kotak, kira-kira apa sudah ada ceritanya apa belum, nang. Atau kalau masih ada di dalam kotak sudah ada prajurit, ada patih dan ratunya, ada yang sudah jadi janda atau duda, dst?” Tanya petani itu.
“Ya belum sih pak, semua masih mati karena memang belum di jalankan dalang.” Jawab si anak.
“Begitu juga manusia, nang. Ketika masih di dalam bumi itu masih berupa benda mati. Ada yang masih berupa tanah, berupa air, berupa tumbuhan, dsb. Ini di terangkan dalam ayat Al-Qur’an yang artinya demikian: ‘BAGAIMANA KAMU BISA MENGKUFURI KEPADA ALLOH SWT PADAHAL KAMU SEMUA ITU ASALNYA DARI BENDA-BENDA MATI ’. Jadi manusia itu asalnya dari benda mati yang ada pada bumi. Seperti wayang yang tersimpan dalam kotak yang keadaannya masih campur. Di dalam kotak terkadang si Krisna di ditindih kakinya Petruk, Betara Guru di tindih pantatnya Bagong, dsb.” Jelas si petani yg membuat si anak tertawa.
“Ha.ha..ha..bapak itu kok ada-ada saja.”
“Kenapa kamu mesti tertawa, nang ?” Tanya petani yang dia sendiri juga ikut tertawa.
“Dari apa yang bapak uraikan tadi maka kita akan tahu bahwa pada dasarnya manusia itu pernah mengalami mati sebelum mati di jagad luar. Jadi bisa dikatakan matinya manusia itu ada dua kali yaitu :
Pertama, Mati ketika masih di dalam bumi.
Kedua, Mati setelah dilahirkan (meninggal dunia).
Tadi sudah bapak terangkan bahwa ketika masih di dalam bumi itu manusia dalam keadaan mati karena masih berupa benda mati. Dan benda mati itu dinamakan SULALAH. Seperti yang diterangkan dlm Alqur’an (Srt Al Mukminuun/12) yang artinya: ‘DAN SESUNGGUHNYA AKU JADIKAN KAMU MANUSIA DARI SULALAH DARI THIN’. Jadi manusia itu asalnya sudah ada hanya saja masih berupa benda mati dalam tanah atau zat atau sari yg dinamakan sulalah. Dan sulalah itu asalnya dari ATH THIN. Adapun ath thin itu adalah tanah dan air yang bertahun-tahun menjadi satu (lempung). Jadi pertemuan zat air dan zat tanah itu menimbulkan benda yang dinamakan sulalah.
Air mempunyai sifat hidup (ini mengandung
RAHASIA KEHIDUPAN) serta barokhah. Dan tanah itu mempunyai sifat mati. FA-AHYAA BIHIL ARDLO BA’DA MAUTIHAA (Albaqoroh/164) yang artinya: ‘MAKA JADI HIDUP DENGANNYA (AIR), BUMI SETELAH MATINYA’.
Jadi jasmani manusia itu asalnya dari sulalah dan sulalah asalnya dr ath thin.”
Uraian petani yang panjang lebar tersebut berusaha dicermati dengan sungguh-sungguh oleh si anak.
Sementara itu pagelaran wayang kulit yang diselenggarakan petani itu masih tetap berlangsung. Dan bahkan saat itu ramainya lakon perang tanding. Dan penduduk desa pun tidak menyia-nyiakan tontonan yang langka itu. Ya, dibilang langka karena sekarang sudah jarang sekali orang menanggap wayang kulit. Tapi sebagian penduduk juga pada keheranan, kenapa si pemilik rumah yang menanggap wayang kulit itu malah memilih duduk menjauh dari tontonan wayang kulit itu. Ada yg punya penafsiran macam-macam. Tapi itu hal lumrah dalam kehidupan bermasyarakat.
Namun bagi si ayah dan anak itu, apapun yang dipikirkan oleh orang-orang dusun itu tidak dipermasalahkan karena apa yang sedang mereka lakukan lebih berharga daripada yang mereka ketahui. Mereka tetap asyik dalam perbincangannya. Dan orang-orang desa itu juga lebih asyik dengan tontonannya.
“Wah sayang ya, nang.” Kata petani itu pada anaknya.
“Kenapa pak, apa rokok bapak habis lagi? Mana aku beliin, pak.”
“Tidak usah, tuh suruh anak itu saja.” Kata petani itu sambil menunjuk ke arah anak kecil yang lagi main. Kemudian si anak itu memanggil anak yang sedang bermain itu untuk di mintai tolong beli rokok. Si anak itu dengan senang hati mematuhinya karena berharap akan mendapat upah. Setelah ada rokok, barulah si petani itu memulai melanjutkan pelajaran bathin pada anaknya. Tetapi sebelumnya si anak di tanya terlebih dahulu :
“Bagaimana, nang, Kira-kira perlu bapak lanjutkan lagi pelajarannya?”
“Lho... iya dilanjut dong, pak. Aku merasakan perasaan kedamaian yang dalam setelah mendengar pelajaran yang disampaikan bapak.” Kata si anak.
“Makanya dirimu jangan hoby main internetan terus, agar bapak bisa kasih pelajaran bathin.” Pesan petani pada anaknya.
“Habis saya kira pelajarannya sama dengan pelajaran agama di sekolah, pak.”
“Memangnya kalau sama, kenapa ?”
“Oh..ya bosan tho pak, masak disekolah dapat kemudian dirumah dapat dengan hal yg sama, kan jadi jenuh ?” Jelas si anak beralasan.
“Yang bapak sampaikan ini juga pelajaran agama, kan ?” Kata si petani.
“Ya beda, pak. Kalau ini langsung meresap ke dalam hati.” Sahut si anak.
Mendengar penjelasan anaknya, si petani itu terdiam beberapa saat, dalam hatinya merasa sangat-sangat bersyukur karena Rohmat Gusti Alloh yang meridhoi terbukanya rohani si anak. Si petani menyadari betul bahwa tidak semua manusia di ridhoi-Nya untuk mampu menerima pelajaran batin, salah satunya seperti yang sedang ia paparkan pada puteranya, bahkan hingga saat ajal menjemput karena sikap dan perbuatan yang ia lakukan selama hidup.
“Bapak akan melanjutkan lagi pelajarannya” Kata si petani.
Kemudian petani itu mulai menerangkan pelajaran selanjutnya :
Baiklah, sekarang bapak akan menerangkan proses dari sulalah menjadi manusia.” Kata petani mengawali pelajarannya.
“Dari sulalah kemudian menimbulkan HABBAN yang artinya biji-bijian. Ini dapat kita lihat dalam Alqur’an Surat Abasa ayat 25 sd 27 yang artinya: ‘SESUNGGUHNYA KAMI TELAH MENCURAHKAN (MENURUNKAN) AIR (HUJAN) SEBANYAK-BANYAKNYA (25) KEMUDIAN KAMI BELAH (RENGGANGKAN) TANAH SERENGGANG-RENGGANGNYA (26) LALU AKU TUMBUHKAN BIJI (27). ADAPUN BIJI-BIJIAN ITU MEMPUNYAI KULIT DAN BAU YANG WANGI’. Dalam surat Ar Rohman/12: ‘SESUNGGUHNYA ALLOH MEMECAH DI DALAM BIJI DAN BIJINYA HALUS-HALUS KEMUDIAN BIJI-BIJIAN (HABBAN) YANG DI DALAM TANAH ITU DI PECAH OLEH ALLOH SEHINGGA KELUARLAH SESUATU YANG HIDUP DARI YANG MATI. Yaitu muncul tumbuh-tumbuhan seperti yang diterangkan dalam surat Ar Rum/19 yang artinya: ‘DIKELUARKAN (DITUMBUHKAN) HIDUP DARI YANG MATI’. Makanya Alloh dawuh, nang, Seperti yang diterangkan dlm surat Nuh/17 yg artinya : “DAN ALLOH MENUMBUHKAN KAMU SEMUA DARI BUMI BERUPA TUMBUH-TUMBUHAN.”
Jadi kita ini sebelumnya pernah menjadi tumbuh-tumbuhan yaitu setelah menjadi sulalah lalu dijadikan habban kemudian tumbuh menjadi NABAATA (tumbuh-tumbuhan) dan macamnya tumbuh-tumbuhanan itu banyak sekali. Beraneka macam bentuknya, warnanya, baunya rasanya, dsb. Ada yang hikmahnya dijadikan makanan, obat dan ada yang dijadikan rokok, dsb. Ada yang buruk bentuknya tapi hikmahnya besar seperti gedebog pisang yang sudah busuk tapi bisa untuk obat udul (bisul). Jadi walaupun busuk masih tetap di cari. Beda dengan manusia, kalau sudah busuk siapa yg akan mencari? paling belatung.
Umur pohon pisang itu usianya pendek, tapi selama hidupnya penuh dengan manfaat. Pohon pisang walau dipotong batangnya tetap saja tumbuh. Setelah tumbuh dia belum mau berbuah sebelum beranak. Ini dapat diibaratkan seperti manusia yang seharusnya mau membagi sebagian ilmu pengetahuannya. Kemudian pohon pisang itu belum mau mati sebelum berbuah. Demikian juga manusia, seharusnya jangan sampai mati tanpa berbuah kebaikan. Pohon pisang yang sudah mati dan batangnya sudah membusuk saja masih bermanfaat yakni debognya yang sudah busuk tadi juga bisa untuk mengempeskan kaki yang bengkak (abuh). Pohon pisang ini sampai disebut dalam Alqur’an tentang nanti disurga ada pohon pisang yg bersusun-susun.” Urai petani itu dalam memberi wejangan dengan mencontohkan tumbuh-tumbuhan.
“Lho, di surga nanti masih ada buah pisang ya, pak?” tanya si anak penasaran.
“Jangan kamu tafsirkan harafiahnya saja, nang. Bahasa Alqur’an itu bahasa Alloh yang kalam-kalamnya diturunkan dari alam malakut, jangan kamu samakan dengan bahasa bapak dan dirimu. Bahasa Alqur’an itu mengandung makna dhohir dan makna bathin. Pohon pisang yang disebut dalam Alqur’an itu bahasa makna. Tapi bapak saat ini tidak akan mengurai tentang makna bahasa dalam Alqur’an itu, karena kamu belum siap. Dan kamu mesti ingat bahwa Allah Dzat Yang Maha Besar, sekali lagi, makna bahasanya jangan kamu samakan dengan bahasa bapak dan dirimu?”
“Ya paham pak.” Jawab si anak mantap.
“Kalau begitu bapak lanjutkan lagi. Masih seputar tumbuh-tumbuhan, di dalam Alqur’an Surat Thoha ayat 53 yg artinya: LALU KAMI TUMBUHKAN DENGAN DIA BEBERAPA JODOH DI ANTARA TUMBUHAN YANG BERMACAM- MACAM”. Petani itu berhenti senejak karena tiba-tiba ada suara gemuruh dari para penonton wayang seperti ambotho rubuh (riuh gemuruh seperti suara batu bata roboh)
“Kok nggak dilanjut, pak ?” tanya si anak heran.
“Ya sabar tho nang, bapak baru memperhatikan orang-orang itu lho, ada apa kok pada sorak sorai?. Kelihatannya pada menyoraki adegan wayang yang lagi perang tanding.” Jelas petani.
“Ya pak, kelihatannya perang antara Bimasena dengan musuh-musuhnya.” Imbuh si anak.
“Betul, suara gamelannya memang demikian. Ini berarti sebentar lagi wayangnya rampung. Nanti akan dilanjut dengan tari Beksan (tarian kemenangan setelah perang) setelah sang Bimasena dapat mengalahkan para musuh-musuhnya. Beksan itu tarian tokoh wayang dan biasanya dimainkan oleh ki Dalang setelah sang Bima berhasil menumpas/mengalahkan musuh-musuhnya.” Jelas petani lebih lanjut.
“Hmmmm..kalau itu sih aku sering melihat pak. Cuma tidak tahu istilahnya saja.”
“Ya tidak apa-apa, yang penting sekarang sudah paham kan?” Hibur petani. Si petani  melanjutkan pelajarannya :
“Sudah sampai di mana tadi?” tanya si petani.
“jika tidak salah, sampai… ada beberapa macam tumbuh-tumbuhan yang dikeluarkan dari tanah walau dari satu jenis air.” Jawab si anak penuh semangat.
Setelah membenarkan jawaban anaknya, maka petani itu terus menyambung cerita yang terputus.
“Sebagaimana telah kamu ketahui bahwa ada macam-macam jenis dan sifat tumbuh-tumbuhan. Demikian juga pada diri manusia. Kalau tumbuh-tumbuhan ada yang pedas, pada diri manusia juga ada yang pedas. Pedas bicaranya, pedas mimik mukanya, pedas tingkah lakunya, dsb. Kalau tumbuh-tumbuhan ada yang berisik (pohon bambu), demikian juga manusia ada yang suka berisik, suka bikin onar. Kalau coment di facebook selalu membuat orang lain yang membaca merasa risih. Kalau hidup bertetangga juga suka buat ribut masyarakat sekitar, dsb. Pohon bambu itu kalau terkena angin sedikit saja sudah bersuara berisik. Demikian juga manusia, baru mendengar omongan orang yang belum tentu benar saja sudah ribut kesana kemari. Tumbuh-tumbuhan ada yg hidupnya pendek tapi selama hidupnya telah memberi manfaat yang banyak sekali. Contoh: padi, jagung, pisang, dsb. Demikian juga manusia, ada yg hidupnya pendek namun telah memberi manfaat yang banyak, contohnya: Panglima Jend. Sudirman, dan para pahlawan yang gugur dalam usia muda.”
Tiba-tiba ada suara yang memanggil nama anaknya, “Dar..  Sadar ! Statusmu ada yang dikomentari, kelihatannya pacarmu. Cepat sana ditanggapi !” kata seorang anak lelaki yang kelihatannya teman anak si petani itu.
“Biar saja.” Jawab si anak petani pada teman yang memanggilnya.
“Tapi... teman-teman sudah pada menunggu kamu di warnet.” Bujuk sang teman
“Biar saja, sampaikan kalau aku ada keperluan dengan bapakku.” Sahut Sadar menolak ajakan temannya.
“Bagaimana nang, apa bapak sebaiknya menghentikan pelajarannya dulu?” tanya petani itu memotong pembicaraan anaknya pada temannya.
“Tidak pak. Dilanjut saja.” Jawab Sadar yang membuat hati sang bapak merasa bangga dan senang.
“Baiklah jika begitu, bapak akan lanjutkan lagi.” Kata si petani itu sambil menyalakan rokoknya.
“Bapak akan menerangkan lanjutan proses sulalah jadi manusia.”
“Ya pak, itu yang aku tunggu-tunggu.” Sahut sadar dengan tidak menghiraukan suara teman-temannya yang masih terus memanggil namanya.
“Dari tumbuh-tumbuhan yang beraneka ragam itu, berbagai macam rasa dan jenis pula yang dimakan manusia. Ada yang rasanya pahit, ada yang rasanya manis, ada yang pedas, rasanya asam, dsb. Kemudian makanan yang dimakan manusia itu ada sarinya juga ada ampasnya. Dari sari makanan akhirnya diolah tubuh menjadi darah. Dan mengenai ampas dibuang untuk dikembalikan ke tanah. Lalu dari sari darah menjadi MANIYYI YUMNA (air suci) bagi laki-laki atau disebut TIRTO KAMANDANU. Ini diterangkan dlm surat Al-Qiyamah ayat 37.
Tirto kamandanu itu berasal dari kata tirto yang berarti air, kaman yang berarti benih, dan danu yang berarti sumberan.
Jadi tirto kamandanu itu ialah air yang menjadi benih yg berasal dari sumbernya. Bukan sumber dari bumi bawah ini, tetapi adalah sumber yang berasal dari dirinya sendiri. Adapun tempatnya tirto kamandanu atau maniyyi yumna bagi laki-laki namanya SULBI dan bagi wanita namanya TOROIB. Seperti yg diterangkan dlm Alqur’an Surat At Thoriq/7 yang artinya: ‘YANG DI KELUARKAN DARI ANTARA TULANG PUNGGUNG (LAKI-LAKI) DAN TULANG DADA (WANITA)’.
Selanjutnya air suci atau tirto kamandanu yang ada di shulbi dan taroib itu kalau sudah bertemu (menyatu) maka jadilah NUTFAH. Dan jika sudah jadi nutfah tempatnya tidak lagi di shulbi dan taroib melainkan di QOROORIM MAKIIN seperti yang diterangkan dalam surat Al Mu’minun ayat 13, atau sering pula disebut dengan istilah ALAM ARHAM, dan dalam istilah ilmu pewayangan dinamakan CUPU MANIK ASTOGINO. Setelah menjadi nutfah, selama 40 hari kemudian menjadi ALAQOH. Dari alaqoh, selama 40 hr kemudian berubah menjadi MUDLGOH. Setelah jadi mudlgoh, selama 40 hari kemudian malaikat di perintahkan oleh Alloh untuk menulis 4 kalimat. Dan tulisan malaikat di alam arham itu sering disebut: SASTRO CETHO HAYUNINGRAT PANGRUWATING BAWONO.”
Berhenti sejenak petani itu dari wejangannya, karena tangannya merogoh saku celananya.
“Cari apa, pak ?”
“Ini lho cari korek, tadi bapak taruh dimana ya?”
“Lha itu kan korek yang dipegangi bapak.” Kata Sadar menunjukkan.
“Oh... iya.” Sahut petani itu bengong.
“Mungkin saking asyiknya pelajaran ini ya, pak?”
“Kamu suka, nang?”
“Kalau ga suka, aku kan sudah pergi bersama teman-temanku tadi, pak.” Jawab Sadar mantap.
“Baiklah jika begitu bapak akan melanjutkan pelajarannya, jadi manusia itu dimasuki unsur malaikat ketika masih dalam usia 120 hari di dalam kandungan. Maka bagi yang mengerti, apabila bermujahadah dengan sungguh-sungguh selama 3 x 40 hari (120 hari) maka insyaallah nanti bisa sampai kesitu, yaitu ke unsur malaikat. Dan dari situ manusia akan mengetahui rahasia tulisan yang ada di dalam dirinya sendiri.
Selanjutnya proses di alam rahim (guo garbo) sampai sembilan bulan. Betapa yang berasal dari dalam perut lalu dikeluarkan oleh Allah untuk melanjutkan proses di alam dunia (menjalani lakon dunia). Setelah selesai lakon di dunia kemudian berpisahan (pegatan dalam bahasa Jawa) maksudnya adalah perpisahan antara jasmani dan ruhani dan inilah yg dimaksud/dinamakan mati/meninggal dunia. Jadi hakekat dari kata maut itu adalah perpisahan yaitu perpisahan antara ruhani dan jasmani. Kemana perginya jasmani ? Jasmani kembali ke asalnya yaitu ke kotak (bumi) dan yg unsurnya malaikat kembali kepada malaikat dan yang dari alam amar kembali ke alam amar.” Sampai di situ penjelasan si petani pada anaknya.
“Jadi sebetulnya wayang kulit itu menggambarkan kehidupan kita dan kehidupan manusia pada umumnya ya, pak?” Tanya Sadar pada bapaknya.
“Betul sekali nang. Bahkan tidak hanya wayangnya saja, tapi gamelannya, yogonya, sindennya, dst. Semua adalah perlambang kehidupan manusia.” Jawab si petani.
“Berarti orang yang menciptakan seni wayang kulit pasti bukan orang sembarangan ya pak, karena ia mengerti gambaran kehidupan sesungguhnya.”
“Ck..ck..ck.. benar-benar hebat ya pak orang yang menciptakan seni wayang.” Sadar berdecak penuh kagum.
“Itulah nang, salah satu contoh manusia yang berpikir tidak untuk kepentingan sendiri, oleh karenanya ia diberi kelebihan oleh Alloh. Dan sungguh disayangkan seni wayang yang sejatinya punya nilai falsafah pengetahuan kehidupan yang begitu tinggi sampai tidak diperhatikan oleh kaum muda jaman sekarang. Bisa-bisa sekian tahun lagi penduduk asli negeri kita sudah tidak kenal wayang, dan tahu-tahu wayang sudah ada di negeri orang. Kalau sudah demikian baru kita sewot kayak kebakaran jenggot.” Kata petani mengingatkan akan pentingnya mempelajari seni wayang.
Demikianlah kisah Sangkan Paran Dumadi yang diceritakan si petani kepada anaknya. Bagi pembaca yang mungkin punya pemahaman yang jauh lebih benar dari apa yang disampaikan dalam kisah cerita ini, anggap saja ini hanyalah sebuah cerita belaka, yang mana yang baik dan benar menurut nurani anda sendirilah yang seharusnya diterapkan. Sekian.

Narasumber
»»  Baca Selengkapnya...

Sabtu, 17 Desember 2011

Merokok, Haram atau Makruh?


Pernahkan Anda berfikir tentang hukum merokok? Ternyata hingga hari ini belum ada kesepakatan para ulama’ tentang hukum menghisap tembakau ini. Sebagian ulama’ ada yang mengatakan makruh  boleh dikerjakan, namun lebih baik ditinggalkan namun ada pula yang berbeda, dengan mengatakan haram, yang berarti tidak boleh dikerjakan, bahkan bila dikerjakan akan dosa. Memang isu ini bukan hal baru namun bagiAnda muslim  yang biasa merokok mungkin perlu membaca artikel ini. 
Bagaimanakah sebenarnya persoalan hukum halal dan haromnya “rokok”, bolehkah kita memberi hukum haram terhadap “sesuatu” yang tidak disebut keharamannya oleh Al Qur-an? Mari kita kaji bersama persoalan pelik ini.
1.    Bagaimanakah sebenarnya persoalan hukum halal dan haromnya “rokok”, bolehkah kita memberi hukum haram terhadap “sesuatu” yang tidak disebut keharamannya oleh Al Qur-an? Mari kita kaji bersama persoalan pelik ini.
Pada dasarnya segala sesuatu yang diciptakan oleh Alloh adalah halal dan mubah (dibolehkan), tidak ada yang haram, kecuali kalau ada nas yang sah dan tegas dari Al Qur-an. Alasannya :
“Dia-lah Alloh, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu” (Albaqoroh:29).
Lalu “makanan” apa saja yang dengan jelas dan tegas dikatakan haram oleh Al Qur-an ? Yaitu diantaranya dijelaskan dalam surat Almaidah ayat 3.
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disebut nama selain Alloh, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga membagi daging dengan) mengundi nasib dengan anak panah, itu adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-Ridloi Islam itu jadi agama bagimu. Maka barangsiapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Alloh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (Almaidah:3). Diterangkan juga pada ayat berikutnya, yakni ayat 4 dan 96.
Dengan ini jelas bahwa ada beberapa “makanan” yang diharamkan oleh Alloh baik dari segi dzatnya (barangnya) maupun cara-cara menyembelihnya dan mendapatkannya.
Kemudian Nabi Muhammad juga menyampaikan larangan terhadap beberapa jenis binatang yang tidak boleh dimakan, seperti binatang buas, binatang menjijikkan, binatang bertaring dst. Apakah dengan adanya larangan dari Nabi Muhammad itu berarti Nabi Muhammad menentang Alloh, menganggap larangan dari Alloh dalam Alquran itu kurang ? Jelas tidak. Lalu bagaimana ? Berarti “makanan” yang dilarang oleh Nabi itu sifat hukumnya pasti lebih ringan, yakni dibawah haram, kalau dibawah haram berarti makruh.
Oleh karena dalam Al Qur-an secara explicit juga tidak memasukkan tembakau menjadi larangan, maka tentunya juga tidak bisa dihukumi haram. Bolehkah kita memberi hukum haram terhadap “sesuatu” yang tidak disebut keharamannya oleh Al Qur-an?

2.    Apa yang di diamkan oleh Alloh adalah dibolehkan.
Sebagaimana diterangkan dalam hadis Nabi. Bersabda Rosululloh SAW: "Apa saja yang Alloh halalkan dalam kitabNya, maka dia adalah halal, dan apa saja yang Ia haramkan, maka dia itu adalah haram; sedang apa yang Ia diamkan, maka dia itu dibolehkan (ma'fu). Oleh kerana itu terimalah dari Alloh kemaafannya itu, sebab sesungguhnya Alloh tidak bakal lupa sedikitpun." (HR. Hakim dan Bazzar)
Sebagai analogi, pernah juga ada sohabat yang menanyakan tentang hukumnya samin, keju dan keledai hutan, bagaimana jawaban Nabi? “Apa yang disebut halal ialah sesuatu yang Alloh halalkan dalam kitabNya; dan yang disebut haram ialah sesuatu yang Alloh haramkan dalam kitabNya. Sedang apa yang Ia diamkan, maka dia itu salah satu yang Alloh maafkan buat kamu." (HR. Tirmidzi dan lbnu Majah)
Oleh karena tembakau itu termasuk sesuatu yang didiamkan, berarti masuk kategori yang dima’fu (dimaafkan).
Hal ini beda dengan “sesuatu barang” yang bila dimakan bisa memabukkan atau menghilangkan akal, seperti narkoba. Meski secara explicit tidak disebutkan namun hukumnya adalah sama dengan khomer (minuman yang memabukkan atau menghilangkan akal sehat).
“Mereka bertanya kepadamu tentang khomer dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya terdapat dosa yang besar”. (Albaqoroh:219).

3.    Dunia kesehatan memang mengatakan bahwa rokok itu sangat merugikan kesehatan, karena mengandung zat yang sangat membahayakan, seperti nikotin, karbon monoksida (CO), Tar (tir), dan lain sebagainya (Al-Hamid S. Ahmad, 2001).  Dan merokok itu juga bisa mengakibatkan beberapa penyakit yang membinasakan seperti kanker, paru-paru, jantung koroner, penyumbatan pembuluh darah dan lain-lain. Oleh karena itu merokok adalah tindakan yang sama dengan membunuh diri sendiri secara perlahan-lahan, sedikit demi sedikit. Padahal bunuh diri itu dilarang oleh Al Qur-an. “Dan janganlah kamu membunuh dirimu sendiri. (An-Nisa:29)”. Karena itu rokok adalah haram.
Bunuh diri jelas dilarang oleh Al Qur-an, tapi orang yang merokok tidaklah mutlak bisa dikatakan melakukan tindakan bunuh diri. Dikarenakan banyak juga para perokok yang usianya panjang dan tidak sakit-sakitan. Dan itu bisa jadi karena orangnya konsisten menjaga kesehatannya, entah banyak olah raga atau lainnya. Dengan demikian berarti ada hal-hal tertentu (entah itu apa) tapi yang pasti bisa menjadi penawar racun yang terkandung dalam rokok. Nah, oleh karena rokok itu juga banyak nilai untungnya (pabriknya bisa mencerap ribuan karyawan, memberi penghidupan para petani tembakau, pemasukan yang besar pada negara), maka perlu juga dicarikan jalan keluar untuk menghindari bahaya merokok, mungkin bisa dengan upaya pemberian zat-zat tertentu yang bisa menetralkan racun dalam rokok atau tips-tips dan obat yang bisa memperkuat daya tahan tubuh dari racun rokok. Dan kalau seandainya hal tersebut bisa, maka kemanfaatannya akan tetap terjaga dan kemudlorotannya bisa berkurang.
Sebagai analogi, terhadap “makanan yang dianggap beracun”, dikalangan ulama’pun terjadi perbedaan pendapat. Bagi ulama’ dari kalangan Asy-Syafi'iyah, menganggap haram hewan yang beracun, seperti lipan, kalajengking, ular berbisa, lebah dan sejenisnya, karena bisa membunuh. Sementara kalangan Al-Malikiyah menghalalkannya. Hal tersebut karena para ulama Al-Malikiyah lebih mengacu kepada nash. Selama tidak ada nash yang secara eksplisit menyebutkannya haram, maka tidak boleh diharamkan. Mereka menjelaskan bahwa keharaman hewan yang beracun ini terbatas kepada mereka yang memang bisa keracunan atau memberi mudhorot. Karena ada jenis hewan yang memang punya racun namun justru racunnya itu bermanfaat buat pengobatan manusia. Bila demikian maka tidaklah patut untuk diharamkan. Dengan analogi ini, berarti terhadap rokok yang dianggap “beracun”, sepertinya tidak semua madzhab mengharamkannya. 

4.    Kalau segala sesuatu yang dianggap bisa membahayakan diri itu diharamkan, rokok diharamkan gara-gara ada “racun” yang membahayakan tubuh manusia, maka seharusnya ada sederetan “makanan dan minuman” yang juga harus diharamkan, seperti soft drink (minuman ringan), junk food (makanan sampah), Fast food (makanan cepat saji) dst.
Mengenai soft drink pernah ada penelitian bahwa pada tahun 1969, lebih 50% bayi di Zambia dilaporkan kekurangan zat gizi karena para ibu yang menyusui bayinya adalah penggemar minuman ringan seperti Coke dan Fanta. Malah kebanyakan ibu-ibu ini menggunakan kedua jenis minuman tersebut sebagai pengganti susu. Akibatnya, Rumah Sakit di Zambia banyak dipenuhi oleh bayi-bayi yang kekurangan zat makanan dan disebut sebagai Fantababy. Pada tahun 1992, Pemerintah Singapore telah melarang penjualan semua jenis minuman ringan berkarbonat dijual di sekolah-sekolah di negara tersebut. Peraturan tersebut dilegalkan apabila minuman tersebut didapati mengandung lebih 10% gula yang mengakibatkan obesitas. Sedangkan pada tahun 1993, sebuah lembaga kesehatan gigi anak di Inggris, Child Dental Health menyatakan bahwa 20% anak-anak yang meminum minuman ringan mengalami kerusakan gigi. Dari hasil penelitiannya didapat, bahwa kerusakan gigi awalnya berlangsung dalam waktu 45 menit sesudah minum dan proses kerusakan selanjutnya berlangsung selama sekurang-kurangnya satu jam. Beatrice Hunter dalam bukunya yang berjudul Consumer Beware menyatakan, penyakit limpa selalu dialami oleh kalangan remaja yang banyak mengkonsumsi minuman ringan.
Sedangkan junk food, biasanya mengandung banyak lemak, garam dan gula, termasuk bahan tambahan pangan atau aditif sintetik untuk menimbulkan citarasa (seperti MSG). Sebab itu junk food berpotensi menimbulkan banyak penyakit seperti obesitas, rematik akibat penimbunan purin, tekanan darah tinggi, serangan jantung koroner, stroke dan kanker.
Untuk fast food, menurut situs berita HealthDaysNews, pada tahun 2006 saja di Amerika Serikat (AS) ditemukan ada 57.000 orang meninggal akibat kanker usus besar, akibat terlalu seringnya makan makanan cepat saji. Mayoritas (97 persen) penderitanya adalah mereka yang berusia di atas 40 tahun.
Bila makanan dan minuman tersebut juga membahayakan kesehatan kita, mestinya juga divonis haram sama halnya dengan rokok, tapi mengapa dibiarkan ?
Yang juga tidak kalah bahayanya (membahayakan jiwa) adalah naik kendaraan. Sudah berapa banyak orang yang tewas dalam kecelakaan, baik darat, laut maupun udara? Hampir tiap hari kita pasti melihat di televisi ada berita kecelakaan. Dengan banyaknya kecelakaan berarti berkendaraan adalah juga membahayakan. Bila bahaya mengapa berkendaraan tidak dianggap haram juga?
Analogi yang paling mudah dipahami tentang sifat racun (apabila racun dikategorikan sebagai hal yang haram), adalah tentang udara yang kita hirup selama kita masih hidup, apakah dengan tidak adanya rokok, udara yang kita hirup bebas dari partikel-partikel beracun yang masuk kedalam tubuh kita? Yang salah satunya berasal dari residu/sisa pembakaran yang dapat kita lihat sebagai asap kendaraan bermotor, pembakaran sampah, proses masak-memasak makanan, dst.

5.    Yang mengeluarkan fatwa haram merokok adalah sekelompok kecil ulama’ yang tergabung dalam organisasi. Dan menurut situs www.tobaccocontrolgrants.org, organisasi tersebut menerima dana Rp 3,6 miliar dari Bloomberg Initiative (BI), guna mendukung gerakan anti rokok di Indonesia. Tapi pengakuan dari organisasi itu sendiri, keluarnya fatwa haram rokok tidak ada hubungannya dengan aliran dana tersebut.
Bagi kita, adanya ulama’ tidaklah hanya dari segelintir orang-orang dari satu organisasi saja, dari organisasi lain malah lebih banyak. Maka seandainya dalam hal “hukum rokok” itu tidak mengikuti satu organisasi, tidaklah apa-apa. Kita bisa mengikuti pendapat ulama’ lainnya yang tentunya juga sangat berkompeten dalam hal hukum rokok. Diantara tokoh dan ulama’ yang tidak/kurang menyetujui fatwa rokok haram, diantaranya:

  1. Ketua Umum PBNU, KH Hasyim Muzadi : Dari dulu bagi NU, rokok itu makruh, karena tingkat bahayanya relative. Tapi merokok bisa haram kalau dilakukan oleh mereka yang sakit. Jadi kalau orang menderita penyakit TBC atau penyakit lainnya, sesuai fatwa NU bila merokok hukumnya haram,” kata Ketua Umum PBNU, KH Hasyim Muzadi, yang dihubungi, di Jakarta, Rabu. (Pos Kota, 11 Maret 2010)
  2. Menteri Agama, Suryadharma Ali : Yang namanya rokok itu hukumnya makruh, bukan haram. (TEMPO Interaktif, 15 Maret 2010).
  3. Tokoh Nahdlatul Ulama Jember, KH. Najmudin : Yang Bukan Muhammadiyah Tidak Haram Merokok. (TEMPO Interaktif 16 Maret 2010).
  4. Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur menilai, merokok bukanlah haram, melainkan hanya mubah, dilakukan atau tidak, tidak ada hukumnya. “Tidak ada satupun dalil Al Qur-an maupun Hadits yang mengharamkan rokok,” kata Rois Syuriah PWNU Jatim Kiai Miftachul Ahyar, ketika dihubungi Tempo, Senin (15/3). Bahkan dari empat madzab yang ada juga tidak ada yang menyatakan haramnya merokok. (TEMPO Interaktif, 15 Maret 2010).
  5. Amin Rais, mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah : Saya bukan ahli agama, tetapi dengan ditingkatkannya rokok sebagai barang haram, saya terkejut. Kalau makruh oke. (KOMPAS.com, 13 Maret 2010).
Demikian sekilas mengenai pro-kontranya hukum rokok, selanjutnya terserah keyakinan kita masing-masing, pilih haram atau makruh.

»»  Baca Selengkapnya...

Jumat, 16 Desember 2011

Pernikahan Anak Presiden Indonesia


Gembar-gembor pernikahan putra kedua Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Edy Baskhoro, membuat politisi Bambang Sosatyo membayangkan kontradiksi yang terjadi pada pernikahan Rahmawati Soekarno Putri, anak dari Presiden pertama RI, Soekarno. 

Pada tahun 1969 Sukarno -di tengah sakit ginjalnya yang parah- menghadiri pernikahan anaknya Rahmawati Sukarnoputeri dengan Martomo Pariatman Marzuki atau dikenal dengan panggilan Tommy.

Pernikahan itu, cerita Bambang, jauh dari kemewahan, dalam kondisi yang amat prihatin. Pernikahan cukup berlangsung di rumah Ibu Fatmawati di Jalan Sriwijaya, Kebayoran, Jakarta Selatan.

Kemudian, saat Bung Hatta datang ke pernikahan itu dan memberi selamat kepada Rahma, tiba-tiba terbuka pintu ada beberapa tentara. Di antara kerumunan tentara ada Bung Karno yang memakai jas hitam agak kedodoran dengan muka bengkak-bengkak datang ke pernikahan anaknya itu.

Ketika melihat kehadiran Bung Karno di sana, semua mata tertuju ke pintu. Beberapa orang meledak tangisnya termasuk Guntur. Hatta mengusap air mata dan tersedu-sedu melihat Sukarno. Fatmawati langsung berlari ke arah Sukarno dan menciumi suaminya itu. Sukarno berusaha tertawa tapi jelas ia sudah amat kepayahan.

"Sementara di luar rumah berita kedatangan Sukarno mulai diketahui banyak orang, dari tukang becak sampai tukang dagangan berlarian ke depan pagar rumah Sriwijaya mereka berteriak-teriak : “Hidup Bung Karno….Hidup Bung Karno” komandan tentara kaget dan memerintahkan agar Sukarno tidak terlalu lama di rumah Sriwijaya, ia harus segera pulang ke Wisma Yaso," cerita Bambang.

Inilah, satu-satunya pernikahan Bung Karno untuk anaknya yang ia hadiri. Sebuah tragedi memilukan dari sang proklamator yang mendirikan bangsa ini. Seorang yang sepanjang hidupnya bekerja untuk Indonesia raya. Seorang yang membebaskan bangsanya dari belenggu penjajahan.

( Sumber: http://www.tribunnews.com/2011/11/23/sepenggal-kisah-pernikahan-anak-presiden-soekarno )
»»  Baca Selengkapnya...

Gaji Proklamator Kemerdekaan Indonesia



Barangkali pernah terbersit dalam benak kita berapa gaji Proklamator kita
»»  Baca Selengkapnya...

Para Panglima Perang Terbesar dalam Sejarah

Salah satu penyebaran kebudayaan dan keyakinan yang terjadi di dunia ini adalah melalui sebuah perdagangan, dan satu yang tidak bisa dipungkiri juga melalui sebuah peperangan dan atau penjajahan. Untuk menjalankan peperangan maka dibutuhkan taktik dan strategi seorang panglima

  1. Cyrus the Great
Cyrus the Great (Agung) adalah salah satu pendiri kerajaan Achaemenia, sebuah kekaisar terbesar di Negeri Persia. Ia yang mengalahkan kerajaan Madian, Lydian, dan Babilonia Baru. Kekuasaannya meliputi hampir tiga benua, Asia, Eropa dan Afrika. Tidak seperti penguasa lainnya, kekaisarannya berakhir setelah ia wafat. Hal ini disebabkan oleh kebijakan dan pengorganisasian yang ia ciptakan tidak baik. Ada pendapat yang menyejajarkannya dengan Alexander Agung.






  1. Alexander the Great
Alexander the Great (Agung), adalah salah satu panglima perang yang sukses di usianya yang ke 30 tahun. Di usianya yang terbilang muda, ia telah mengalahkan banyak kerajaan, bahkan yang dipimpin oleh Raja Darius II. Ia mampu mengalahkan sebuah kekuatan musuh yang jumlah pasukannya jauh lebih banyak, seperti pasukan Kekaisaran Persia, dalam sebuah peperangan yang dikenal dengan pertempuran Issus. Ia memiliki prajurit kesatuan khusus (phalanx), yang berada di antara formasi pasukan lainnya.




 
  1. Julius Caesar
Julius Caesar adalah kaisar yang memegang kekuasaan absolut atas Republik Roma, termasuk kekuatan militernya. Ia mengalahkan sebuah perang saudara yang terjadi di Kota Pompey, dan mengalahkan bangsa Gaul (Prancis) yang dipimpin oleh Vercigetorix, dalam sebuah peperangan di Alecia, dalam perang Gallic. Julius kaisar tewas di tangan Brutus melalui sebuah konspirasi pembunuhan.







  1. Napoleon Bonaparte
Napoleon hanyalah seorang jendral ketika terjadi sebuah revolusi di Prancis. Namun selanjutnya ia menjadi seorang kaisar yang memimpin secara absolut imperium Prancis. Ia pun kemudian menjadi Raja Itali, seorang mediator konfederasi Swiss dan pelindung konfederasi Rhine, sebuah negeri diperbatasan Swiss dan Jerman. Dan ketika ia diasingkan ke Pulau Elba, ia pun mereformasi kondisi dan situasi baik perekonomian dan pemerrintahannya.







  1. Genghis Khan
Genghis Khan adalah seorang pendiri Kerajaan Mongolia; sebuah kerajaan yang memiliki kekuasaan cukup luas, dan terorganisasi karena daerahnya yang berdekatan. Kerajaan Mongol berdiri daerah yang strategis, Asia Tengah. Prestasinya yang dicatat oleh sejarah, keberhasilannya menyatukan suku-suku nomaden, di bagian timur laut Asia, China, dan bagian timur lainnya. Kaisaran Mogolia pun berkembang menuju hampir dataran Eurasia, serta sebagian Eropa timur, dan bahkan Timur tengah. Genghis dikenal dengan teknik intelegensi dan startegi militernya.




Sumber : http://www.wiki4you.co.cc/2011/06/5-panglima-perang-terbaik-dunia.html
»»  Baca Selengkapnya...